Peradaban Romawi Kuno

Peradaban Romawi Kuno



Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya.

Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas (seorang pahlawan Troya yang dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Yunani) Remus dan Romulus anak Rhea silva.

Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, antara lain :
1).Jupiter (rajadewa-dewa)
2. Yuno (dewi rumahtangga)
3. Minerus (dewipengetahuan)
4. Venus (dewikecantikan)
5. Mars (dewa perang)
6. Neptenus (dewalaut)
7. Diana (dewiperburuan)
8. Bacchus (dewaanggur)

Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berartikebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan yunani dan Etrusia,tanapa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri.
Pada masa Octavianus,orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut kegunaannya. Pandangan hidupbangsa Romawi ini memberikan warna pada kehidupan agama. Tepatlah apa yangdiungkapkan oleh Cicero, bahwa agama bagi mereka bukan untuk mendidik manusiakepada kebajikan, melainkan manusia sehat dan kaya. Dengan pandangan hidup yangpraktis ini menjadi ciri utama orang-orang Romawi.

Dalam lapangan ilmupengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-teori, tetapi pelaksanateori yang telah ada sejak zaman Yunani. Dengan ini mata rantai jangseakan-akan putus dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali.Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli praktek.
Seni Romawisebenarnya merupakan pencampuran dua unsur seni budaya, yaitu Romawi yangmerupakan daerah kekuasaan Etruskia dan seni Yunani. Pada hekakatnya budaya inibukan berasal dari rakyat biasa melinkan dari golongan bangsawan. Golonganseniman besar, seperti yang terdapat di Yunani di Roma tidak ada. Justru bangsaRomawi mendatangkan seniman-seniman dari Yunani. Oleh karena itu, pengaruhYunani di Romawi sangat kuat. Politik maupun seni dan budaya Roma di bawahbangsa Etruskia. Dengan begitu seni Romawi pada dasarnya adalah pencampuranunsur-unsur budaya Etruskia dan Yunani yang kemudian menjadi seni budaya baru.

Orang Romawi senangmenciptakan sesuatu secara besar-besaran karena mereka suka sesuatu yang megah,mewah, dan monumental, serta menarik perhatian. Semua hasil karya budayaterutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni patung atau relief,maupun seni lukisnya dibuat serba besr, megah, dan penuh hiasan. Orang-orangRomawi menciptakan karya teknik bangunan yang menggumkan, seperti bangunan saluranair (aquaduct), jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan pasar,bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater).Selain bangunan diatas, juga terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa. OrangRomawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain bangunan dengankontruksi lengkung untuk membuat ruangan-ruangan menjadi luas.

Bangunan atap kubahuntuk pertama kali diciptakan kurang lebih tahun 30 SM untuk bangunan Thermaedi Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti jalan raya. Jalan rayayang terkenal adalah jalan Via Apia.

Rumah-rumah dewa ataukuil yang dibangun memiliki ukuran besar. Kuil-kuil yang berukuran besartersebut antara lain Tempel Jupiter (abad ke-6 SM), Appolo dan Venus di Roma.Untuk setiap bangunan kuil tersebut di gunakan tinga-tiang penyangga. Batangtiang penyanggga atap menggunakan menggunakan kepala tiang dengan ciri-ciriYunanni seperti Doria, Ionia, dan Korinthia.

Bangsa Romawi jugaahli dalam pembuatan patung terutama patung setangah dada atau potret. Bentukwajah dibuat dengan sangat teliti, sedangkan tubuh dan lainnya lebih sederhana.Kecakapan membuat patung ini berhubungan dengan kebiasaan keluarga-keluargaterkemuka bangsa Romawi yang senang membuat patung nenek moyang dalam jumlahbanyak dan sangat teliti. Biasanya patung nenak moyang disimpan di rumah danditempatkan dalam satu ruangan khusus yang disebut Atrium. Atrium ini jugadilengkapi dengan altar.

Orang-orang Romawidalam membuat patung memiliki kebiasaan yang sama dengan bangsa Yunani. Dalammembuat patung, orang-orang Romawi selalu mematungkan tokoh-tokoh penguasa,tokoh-tokoh politik, dan cendikiawan. Banyak sekali tokoh penguasa, tokohpolitik dan cendikiawan yang dijadikan sebagai latar dalam membuat patungseperti wajah tokoh Julius Caesar, Agustus, Tuchidides, Demostenes, Caracalla,dan lainnya. Gambar wajah para tokoh ini selain dipatungkan juga dilukiskanpada mata uang logam.

Bangsa Romawi jugasenang pada keindahan rumahnya. Dinding bagian dalam rumah dihias denganlukisan untuk memberikan kesan luas. Kegiatan memperindah dinding ini biasapada dinding rumah dengan cara melukis pemandangan alam dan bangunan-bangunanrumah yang seolah-olah terlihat dari jendela. Kegiatan melukis padadinding-dinding rumah yang dilakukan oleh orang-orang Romawi ternyata menirukebiasaan bangsa Yunani. Dengan demikian melukis Cara melukis yang dilakukanoleh orang Romawi memdapat pengaruh basar dari Yunani. Dari seni melukis padadinding ini banyak ditemukan peninggalan-peninggalan yang merupakan hasilkebudayaan masyarakat Romawi. Salah satu dari sekian banyak peninggalankebudayaan ini adalah peninggalan lukisan didinding rumah yang terdapat diPompeii. Peninggalan lainnya terdapat di Roma yang menggambarkan pengantinperempuan dan teman-temannya sedang mempersiapkan upacara perkawinan. Selainpada dinding rumah, seni lukis juga ditemukan pada mangkuk, jambangan, piringdan tempat bunga.

Bangsa Romawi yangsenang membuat bangunan monumental menyebabkan bangsa ini kaya dengan hasil-hasilbangunan berupa monumen dan kuil. Monumen yang dibuat oleh bangsa romawi berupapintu gerbang kemenangan atau tiang kemenangan. Bangunan monumen ini digunaaknuntuk memperingati suatu peristiwa sejarah. Pada banguan monumen itu diberirelief yang menggambarkan peristiwa kemenangan. Peninggalan seni monumen initerdapat di Roma dan dibeberapa daerah jajahan Romawi.
Perubahanketatanegaraan Romawi dari republik ke bentuk kekaisaran tidak mengendurkansemangat dan perkembangan budaya orang-orang Roma untuk mendirikan bangunanberupa bangunan monumental. Hanya saja, apabila pada masa republik pendukungseni budaya dilakukan oleh para bangsawan. Namun, setelah menjadi kekaisaran,yang mendukung seni budaya adalah golongan istana. Sejak kaisar Agustus, seni budayaelbih cenderung mejadi seni kuna yang berkiblat pada Yunani.
Setiap kaisar yangberkuasa di Romawi selalu meninggalkan seni budaya beruapa bangunan monumen.Kebiasaan yang dilakukan oleh kiasar-kaisar ini dilakukan sebagai sarana untukmenunjukan jasanya kepada negara. Maka sejak kiasar-kaisar ini berkuasa, banyaksekali didirikan bangunan besar dan megah dengan menggunakan bahan dari marmer.

Pada masa Gothik (100– 1400 M), kebudayaan Romawi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan agamakristen. Agama kristen atau Nasrani sebenarnya telah berkembang sejak jamanpemerintahan Tiberius. Agama ini disiarkan oleh Yesus (Isa) dari nazareth, yangdilahirkan di Palestina. Agama Kristen ini berbeda dengan kepercayaan rakyatRomawi yang poltheis. Agama Nasrani memiliki kepercayaan monoteis. Denganpertimbangan-pertimbangan politik dan kemanan negara, Tiberius menjatuhkanhukuman mati kepada Yesus pada tahun 33. Tetapi kematian Yesus ini tidakberarti agama Kristen lenyap dari kehiduapan masyarakat Romawi, malahansebaliknya.

Setelah Yesus atauNabi Isa disalib dibukit Gologota, agama kristen berkembang sampai Mesir,Syria, Asia Kecil, dan ke Roma. Hampir selama tiga abad para pengikut agamaKristen dalam ketakutan dan dikejar-kejar oleh penguasa Roma. Pada tahun 395agama kristen ditetapkan sebagai agama negara. Dari masyarakat pemeluknyalambat laun timbul suatu bentuk kelompok kegerejaan yang disusun menurut organisasi-organisasiyang ada di Imperium Romanum (penguasa Roma).
Periode Gothik seniKristen mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh perpindahanpemerintahan dari Konsatantinopel ke Byzantium. Kekaisaran romawi mengalamiperpecahan menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Barat mengalamikeruntuhan tahun 335 M.

Ketika penguasa Romamasih memusuhi para pengikut agam kristen, di Roma sendiri secarasembuyi-sembunyi berkembang seni Katamba. Sejak saat itulah lahir seniKatakomba yang meruapakn tanda lahirnya seni kristen awal. Katakomba sendirimerupakan kuburan-kuburan bawah tanah.

Kemudian dalammasyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan kebiasaan untukberkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan kegiatan agama. Dariseringnya diadakan perkumpulan, kemudian berkembang kebiasaan masyarakat untukmenghiasi dinding dengan motif jaman kuno. Motif-motif klasik yang digambardalam dinding-dinding terowongan ini, kemudian tergeser oleh perkembanganmotif-motif modern atau baru. Motif-motif yang baru ini biasanya berbentukmanusia dan binatang yang digambarkan secara simbolik untuk kepentingan agamakristen. Karya seni kristen awal ini anatara lain lukisan-lukisan kristussebagai “gembala yang baik”. Pada umumnya yang mengembangkan seni Katakomba iniadalah bukan seniman. Bagi mereka yang erpenting adalah dapat mengungkapkanarti dan ide melalui lukisan dan sebagai bakti mereka kepada agama kristen.Namun, justru “seniman-seniman” Katakomba ini menjadi pelopor seni nonrelistikpada abad pertengahan.

Ketika gerejamengalami kemerdekaan kembali pada abad ke-4, kemudian agama kristen dijadikanagama resmi, mulailah perkembangan seni banguan gereja. Pada masa itu, paraarsitek membangun gereja dengan menggunakan konsep dasar seni bangunan basilikabangsa Romawi, yaitu suatu bangunan untuk pertemuan-pertemuan umum berbentukpersegi panjang. Perkembangan selanjutnya adalah bagunan gereja dengan menaralonceng pada bad ke-6.


Seni bangunan padabangunan gereja adalah bangunan geraja dengan denah memusat dan berkubah sertamenggunakan denah memanjang atau basilika dengan langit-langit datar ataudengan lengkung silang. Contoh seni bangunan pada masa gereja adalah bangunangereja St.Andrea di Mantua dan gereja St.Novella di Feirence.

Comments

Popular posts from this blog

Perang Teluk I dan Perang Teluk II

Manusia Purba di Afrika

Konflik Yugoslavia